Quarter Life Crisis

Hi para quarter life crisis 👻
Masih overthinking dan kelelahan? sama berarti.

Kita (aku) berada pada jalan yang ditemani momok kekhawatiran, keraguan, dan overthinking. We suffered from anxiety that repeats many time. Pada usia ini banyak pula hal-hal yang berubah. Berbubah berarti menjadi berbeda dari semula. Banyak yang dapat berubah baik secara sadar ataupun tidak. Seiring berjalannya waktu, sekecil apapun kejadian dan setipis apapun perasaan dalam hati dapat membuat perubahan dalam diri. 

Segelintir teman dekat yang benar-benar mengenalku bilang ada yang berubah dari Tiwi yang dulu, dalam dua sisi tentunya. Aku membenarkan hal ini. Merasa semakin jauh dari teman-temanku, semakin menutup diri dan tentunya semakin banyak pikiran yang tidak se-simpel dulu untuk diselesaikan. Sebenarnya ini bukan hal asing pada usia 20 ketas di mana satu persatu teman-teman akan menghilang ditelan kehidupan masing-masing, aku pun begitu. Saat ini juga ketika aku menulis laman ini, aku baru saja selesai mengerjakan tugas untuk bahan diskusi. Padahal jika diikutkan kehendak hati, libur semester dan hujung minggu ingin sekali rebahan tanpa memikirkan apapun. 

Aku benar ditelan kehidupan saat ini. 

Berawal dari kesibukan menjadi jarang membuka chat, kurang bergaul dan tentunya stress. Ketika sudah memasuki tahap stress, segalanya menjadi rumit bahkan untuk hal-hal yang mudah akan menjadi benang kusut. Di sisi lain, waktu membawa pada dunia yang semakin gelap; tidak percaya diri, keraguan melangkah, tidak mudah percaya pada orang dan mempertanyakan kehidupan. Aku selalu ragu apakah pekerjaan atau sesuatu yang kulakukan sudah baik dan optimal? takut-takut akan menimbulkan masalah atau justru tidak worth it dikerjakan. 

Orang-orang yang lebih dewasa selalu bilang untuk percaya pada jalan yang dilalui dan selalu optimis, tapi tentu aku ingin protes. Bukan ingin lebih tinggi, tapi memang ini masa-masanya bukan? dulu pun seperti ini juga bukan? ragu-ragu akan jalan yang dihadapi dan mempertanyakan masa yang akan datang. 

Aku tidak begitu paham apakah semakin tertutup termasuk hal yang mendewasakan atau tidak. Aku masih ingat ketika dulu bisa bercerita banyak hal dan memposting apapun tanpa ragu. Sekarang? tentu saja tidak. Walaupun masih senang bercerita, tapi banyak kotak yang sudah disusun dalam kepala, tertata mengikuti bagian mana yang memang bisa  diceritakan mana yang tidak. Tapi ternyata aku benar-benar berubah. Kata mereka aku semakin jauh, tidak lagi ceria seperti dulu, dan berubah. Entah berubah seperti apa secara spesifik, mungkin kalian paham ketika dekat sama seseorang dan merasa ada yang berubah tanpa bisa dijelaskan. 

Jika kilas balik dan merefleksi diri, banyak sekali yang ingin dicapai sebelum usia 25 tahun, namun masih banyak bucket lists yang tidak terselesaikan bahkan tidak tersentuh sebelum usia tersebut. Sekarang kecemasan tentang goals yang ingin diraih sebelum usia 30 menjadi gendongan baru dan masih menjadi pertanyaan apakah aku mampu untuk mencapainya?

Hm, benar-benar quarter life crisis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ruang Temu

Liberal

Student Exchange to SIAS International University